Tips, Cerita, dan Celotehan tentang asmara

Friday, September 26, 2014

Celotehan : Tentang Pacaran Beda Agama

1 comment :
Pada tulisan sebelumnya, saya menuliskan tentang momok yang menakutkan dalam sebuah hubungan yaitu Long Distance Relationship (LDR). Kali ini, saya akan menuliskan momok yang juga tidak kalah menakutkannya dari LDR, yaitu sebuah hubungan beda keyakinan. Hal yang sudah lumrah terjadi di Indonesia, yang selalu menjadi hambatan paling sulit bagi sepasang manusia yang sedang mabuk asmara.
"Tuhan memang satu, kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi, meski cinta takkan bisa pergi"
Anda mungkin pernah mendengar penggalan lirik lagu Peri Cinta di atas yang dinyanyikan oleh Marcell Siahaan. Lagu tersebut mungkin mewakilkan perasaan sebagian orang yang sedang menjalani sebuah hubungan berbeda keyakinan. Sebagian orang mungkin menyalahkan sebuah hukum yang ada pada tiap keyakinan yang tidak mendukung sebuah hubungan dengan beda keyakinan. Beberapa berpendapat bahwa cinta adalah soal hati dua manusia, tidak ada kaitannya dengan Tuhan sehingga hal ini tidak seharusnya dilarang. Namun beginilah kenyataan yang ada, dan kita tidak bisa menolaknya.
Indonesia terdiri dari berbagai macam agama. Ada Hindu, Buddha, Kristen, dan Islam. Semua keyakinan ini berbaur satu sama lain dalam lingkungan masyarakat yang ada, sehingga kita bisa saling berinteraksi, bersosial, dan hubungan antar manusia lainnya. Dengan keadaan sosial kita yang seperti ini, tidak menutup kemungkinan jika suatu saat kita memiliki seseorang yang dekat dengan kita yang pada kenyataannya dia memiliki keyakinan yang berbeda. Karena cinta adalah masalah hati, dan masalah hati adalah misteri, perasaan sayang pun tidak dapat kita hindari lagi, walau kita tahu bahwa orang yang kita suka berbeda keyakinan dengan kita. Ada beberapa hal yang pasti akan kita hadapi jika hal ini terus berlanjut, apalagi pada jenjang yang lebih tinggi.

Restu Orang Tua

Orang tua adalah masalah utama yang pasti akan kita hadapi bila kita sedang menjalani pacaran beda agama ini. Sudah menjadi tugas orang tua untuk mendidik anaknya, bukan hanya mendidik dari ilmu pengetahuan, juga ilmu dalam bersikap dan ilmu agama. Orang tua tentu menginginkan anaknya mendapatkan pasangan hidup yang seiman. Oleh karena itulah, orang tua pasti akan menjadi orang pertama yang menentang hubungan kita. Tidak jarang beberapa pasangan akhirnya memilih kawin lari akibat tidak mendapat restu dari orang tua.

Hukum Yang Berlaku

Masalah lain yang ada adalah hukum yang berlaku di Indonesia. Masalah ini akan timbul saat kita ingin melanjutkan hubungan yang ada ke jenjang pernikahan. Bagi umat Islam, untuk menikah kita harus mendaftarkan diri kita ke Kantor Urusan Agama (KUA). Sedangkan yang lain harus mendaftar ke Catatan Sipil. Dan di dalam hukum yang ada juga tidak ada yang mendukung sebuah pernikahan dengan beda keyakinan.
Untuk mengatasi ini, beberapa orang memutuskan untuk menikah di luar negeri, karena ada beberapa negara yang tidak mempermasalahkan keyakinan yang berbeda. Pernikahan ini pun akan tercatat oleh pemerintah negara yang bersangkutan, sehingga secara hukum pernikahan yang terjadi dianggap sah.

Keturunan

Jika pada akhirnya kita memutuskan menikah di luar negeri, masalah yang akan timbul selanjutnya adalah keturunan. Beberapa orang tua tentu ingin anaknya menganut kepercayaan yang mereka miliki. Karena kedua orang tua sang anak memiliki keyakinan yang berbeda, akan timbul kesulitan untuk memilih agama mana yang akan dididik kepada anak.

Demikian beberapa hal yang menjadi tembok penghalang bagi orang - orang yang menjalani hubungan berbeda keyakinan. Mungkin masih ada masalah - masalah lain yang akan dihadapi. Lalu, bagaimanakan kita menyikapi hal ini?
Jujur, saya pribadi bukan termasuk orang yang menyukai hubungan jenis ini. Akan tetapi, pada kenyataannya saya memiliki beberapa teman yang sedang menjalani pacaran beda agama ini, dan hubungan mereka sudah berlangsung bertahun - tahun. Untuk saya sendiri, ada beberapa hal yang saya tanamkan berkaitan dengan hubungan beda agama ini.

Kuatkan Prinsip

Prinsip di sini adalah bahwa saya hanya akan mencari pasangan yang seiman. Prinsip ini bukan berarti kita menjauhkan diri dari orang - orang yang memiliki keyakinan berbeda dengan kita, akan tetapi untuk masalah pendamping hidup keyakinan yang sama adalah harga mati.

Batasi Perasaan

Jika suatu saat kita mulai merasa dekat dan nyaman dengan seseorang yang berbeda keyakinan dengan kita, maka pada saat itu kita harus mulai membatasi perasaan kita. Membatasi di sini bukan berarti kita membatasi hubungan sosial kita dengan dia, akan tetapi membatasi bagaimana cara kita memandang dia. Kita harus selalu berusaha untuk memandang dia sebagai seorang teman atau sahabat, tidak lebih.

Selalu Pandang Sebuah Hubungan Dengan Serius

Beberapa teman saya yang sedang dalam hubungan beda agama biasanya selalu bilang bahwa ini semua hanya pacaran, dan tidak akan sampai pada pernikahan. Mungkin pada awalnya, mereka hanya merasa bahwa pacaran adalah sebuah status, namun seiring waktu hal ini bisa berlanjut pada kebutuhan hidup. Jika sudah pada tahap ini, maka akan timbul masalah - masalah. Karena itulah, jangan main - main dengan sebuah hubungan, terutama jika itu adalah hubungan beda agama.

Lalu, bagaimana jika semua ini sudah terlanjur terjadi? Mungkin beberapa hal ini bisa anda lakukan.

Bicarakan Dengan Pasangan Anda

Cobalah untuk berbicara dengan pasangan anda mengenai kelanjutan hubungan anda. Apa memang salah satu mau untuk mengikuti keyakinan yang lain. Jika iya, tentu saja itu semua karena keikhlasan, bukan karena cinta. Atau jika anda berdua cukup berani untuk pergi dari orang tua dan menikah di luar negeri. Atau cara lain yang sangat menyakitkan, yaitu harus mengakhiri hubungan yang terjalin.

Bicarakan Dengan Orang Tua

Melakukan hal ini tentu sangat menakutkan. Akan tetapi, jika setelah anda membicarakan dengan pasangan anda dan tidak ada jalan keluar, dimana anda dan pasangan tetap ingin menikah, tetapi tidak ada yang berpindah keyakinan, tidak menikah di luar negeri, maka hal ini tentu saja harus dilakukan. Mungkin orang tua anda berdua cukup terbuka soal keyakinan dan memiliki solusi yang baik.

Bagaimanapun juga, hubungan beda keyakinan ini adalah masalah yang hampir mustahil didapat jalan keluarnya. Untuk itulah, jika anda sedang mencari pasangan, atau mungkin sekarang sedang dekat dengan seseorang yang berbeda keyakinan, ada baiknya anda menghindari hubungan seperti ini. Namun jika sekarang anda sedang menjalani pacaran beda agama, dan anda merasa bahagia, silahkan anda nikmati hubungan anda tersebut.

1 comment :

  1. intinya saling support dan di barengi dgn rasa sayang pasti akan ada jalan.
    kunjungi juga ya streaming/download movie box office free

    ReplyDelete